THIS FILE PRESENTED BY PIPIT SURYA DEWI (many thanks for her)
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadiran Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat ,taufiq ,serta
hidayah Nya kepada kita semua , hingga dengan limpahan kasihnya kita di beri
nikmat iman dan islam. Semoga Allah SWT membimbing kita pada jalan yang di
ridhoinya.
Sholawat dan
salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW juga
tercurahkan kepada keluarga , sahabat dan pengikut setia sunah-sunahnya, Semoga
Alloh SWT memasukkan kita ke dalam golongan umatnya.
Selanjutnya
kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung
dalam pembuatan makalah ini,secara khusus penyusun haturkan kepada Dosen yang
telah membimbing kami.
Penyusun
mengakui masih banyak kesalahan dan kekurangan , untuk itu penyusun
mengharapkan saran, kritik dan respon dari pembaca, demi kesempurnaan dalam
pembuatan tugas ke depan.
Besar harapan
kami semoga makalah ini menambah pengetahuan kita semua, Semoga rohmat dan
ridho Alloh SWT senantiasa di limpahkan kepada kita semua.AMIN
Ponorogo,29 Desember 2012
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan
sebagai salah satu aspek dalam meningkatkan sumber daya manusia terus
diperbaiki dan direnovasi dari segala aspek. Tidak dapat dipungkiri bahwa
setiap tempat yang memiliki sejumlah populasi manusia pasti membutuhkan
pendidikan. Perkembangan zaman sekarang ini menuntut peningkatan kualitas
individu. Sehingga di manapun ia berada dapat digunakan (siap pakai) setiap
saat.
Namun
dalam proses belajar-mengajar di sekolah, siswa tidak hanya belajar di kelas
dan perlu diajak keluar sekolah untuk meninjau tempat tertentu. Hal itu bukan
sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan
melihat kenyataannya, maka perlu diadakan strategi baru yang memanfaatkan media
karyawisata dalam proses pembelajaran.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa hakekat
motivasi belajar ?
2. Bagaimana karya wisata
dipandang sebagai metode pembelajaran ?
3.
Bagaimana meningkat motivasi belajar dalam metode karya wisata?
B.
TUJUAN
1.
Agar mahasiswa agar dapat mengetahui motivasi belajar
?
2.
Agar mahasiswa
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi akan menyebabkan
terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan
bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk
kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.
Dalam A.M. Sardiman
(2005:75) motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha
untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan
atau mengelak perasaan tidak suka itu.
Menurut Siti Sumarni (2005), Thomas L.
Good dan Jere B. Braphy (1986) mendefinisikan
motivasi sebagai suatu energi
penggerak dan pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk
bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang
mendasarinya.
Motivasi belajar adalah sesuatu yang
dibutuhkan untuk melakukan aktivitas. Masih dalam artikel Siti Sumarni (2005),
motivasi secara harafiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu. Sedangkan secara psikologi, berarti usaha yang dapat menyebabkan
seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang dikehendakinya, atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. (KBBI,
2001:756).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat
diambil kesimpulan bahwa pengertian
motivasi adalah keseluruhan
daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin
kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek itu dapat tercapai
B.
Karya Wisata Dipandang
Sebagai Metode Pembelajaran.
Metode karya wisata merupakan metode penyampaian materi dengan
cara membawa langsung anak didik
langsung ke objek di luar kelas atau di lingkungan hidup nyata acar siswa dapat
mengamati atau mengalami secara
langsung. Metode ini menjadikan bahan yang dipelajari di sekolah lebih
relavan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
Berdasarkan pemaparan di atas yang terkait dengan Karya wisata
sebagai media pembelajaran, maka dapat dianalisis bahwa karya wisata
merupakan suatu kunjungan ke suatu tempat diluar kelas yang dilaksanakan
sebagai begian integral dari kegiatan akademis dan terutama dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.
Dalam karya wisata ini memang sangat berpengaruh dalam proses
belajar mengajar siswa yang dilakukan seperti di luar kelas dengan tujuan
antara lain Siswa dapat menyaksikan secara langsung sesuai pengamatannya atau
obyek yang diamati, Siswa dapat mempraktekkan hasil karyawisata atau hasil
kunjungannya.
Pengetahuan siswa menjadi
integral atau terpadu, Siswa dapat menumbuhkan semangat baru untuk belajar
dengan sungguh-sungguh dengan adanya karya wisata, Siswa dapat menumbuhkan
pengetahuan yang lebih luas dalam pembelajaran agar tujuannya dalam
pembalajaran dapat dicapai dengan sempurna.
Kadang – kadang dalam proses mengajar belajar siswa perlu dengan
adanya di ajak ke luar kelasa atau sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau
obyek yang lain. tetapi dalam karya wisata ini yang di adakan di luar kelas
memang tujuannya benar- benar dalam pembelajaran atau memperdalam pelajarannya
dengan melihat kenyataan yang ada, bukan tujuan untuk rekreasi atau piknik
maupun senang- senang. Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara
mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek
tertentu.
Dalam pengunaannya karya wisata selalu dijadikan media yang sangat
efektif. seorang pendidik harus mengetahui situasi, kondisi, kelebihan dan
kelebihan karya wisata. apabila para pendidik tidak bisa benar- benar
memanfaatkan dengan benar maka akan menjadi acara piknik. karya wisata peranan
penting dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan di luar kelas.
C. Meningkat Motivasi Belajar Dalam Metode Karya Wisata
Meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih
dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam
kelompoknya, siswa(dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam
posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Laporan
masing- masing kelompok yang menyangkut kedua posisi dan kontra diberikan kepada
guru.
Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang
penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa
efektif siswa terlibat dalam prosedur debat. Pada dasarnya, agar semua model
berhasil seperti yang diharapkan pembelajaran kooperatif, setiap model harus
melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung
ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen)
untuk menyelesaikan tugas.
Ketrampilan social yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi
harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok.peran
tersebut bermacam- macam menurut tugas, misalnya peran pencatat(recorder),
pembuwat kesimpulan( summarizer), pengatur materi(material manager), atau fasilitator
dan peran guru bias sebagai pemonitor proses belajar. Metode role playing
metode Role Playing adalah suatu cara pengusaan bahan – bahan pelajaran
melalui….
0 komentar:
Posting Komentar